Artikel Terbaru

loading...

Penciptaan alam semesta menurut Al Qur'an

Al Qur'an mengisyaratkan bahwa langit dan bumi merupakan satu gumpalan melalui firmannya :

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا اَنَّ لسَّمَوَتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَهُمَا وَجَعَلْنَا مِن الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya : Tidakkah orang-orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan), kemudian Kami memisahkannya dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman? (QS Al Anbiya' : 30)

Al Qur'an tidak menjelaskan bagaimana terjadinya pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan di atas tentang keterpaduan alam raya kemudian pemisahannya dibenarkan oleh observasi para ilmuwan.

Observasi Edwin P Hubble (1889-1953) melalui teropong bintang raksasa pada tahun 1929 menunjukkan adanya pemuaian alam semesta. Ini berarti bahwa alam semesta berekspansi, bukannya statis seperti dugaan Einstein.

Ekspansi itu, menurut fisikawan Rusia George Gamow, melahirkan sekitar seratus milliar galaksi yang masing-masing rata-rata memiliki 100 milliar bintang. Tetapi, sebelumnya bila ditarik kebelakang kesemuanya merupakan satu gumpalan yang terdiri dari neutron. Gumpalan itulah yang meledak dan dikenal dengan istilah Big Bang.

Inilah agaknya yang diisyaratkan oleh Al Qur'an dengan memerintahkan bagi yang tidak memercayai untuk mengamati dan mempelajari alam semesta yang tadinya padu itu, kemudian dipisahkan oleh-Nya. Pengamatan tersebut diharapkan dapat mengantarkan mereka kepada keimanan akan keesaan dan kemahakuasaan Allah swt.

Dalam ayat yang lain juga dijelaskan tentang alam semesta, yaitu

وَاِلَى السَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ . اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ.
Artinya : Tidakkah mereka memperhatikan bagaimana unta diciptakan dan langit ditinggikan (QS Al Ghasiyah : 17-18) 

Bumi kita diliputi oleh ruang angkasa atau langit. Langit ditinggikan berarti ia bergerak sedemikian rupa ke arah tegak lurus pada seluruh permukaan bumi. Dan karena bumi itu bulat, ini berarti langit yang melingkupi bumi itu harus mengembang ke segala arah. Demikian makna ayat Al Ghasyiah, dan dipertegas dengan ayat berikut :

وَالسَّمَآءَ بَنَيْنَهَا بِاَيْدٍ وَّاِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ
Artinya : Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan sesungguhnya Kami benar-benarmeluaskan/mengembangkannya. (QS Adz Dzariyat : 47)

Dan sekali lagi teori ini dibuktikan oleh ilmuwan astronom sehingga muncul istilah The Expanding Universe. Salah satu ilmuwan Edwin P Hubble mempelajari bahwa galaksi-galaksi disamping berotasi, juga bergerak menjauhi bumi. Semakin jauh letak galaksi dari bumi, semakin cepat gerak tersebut sehingga ada yang memiliki kecepatan seratus ribu km per detik.

Tadinya penemuan tersebut diduga sebagai kesalahan, tetapi lama kelamaan setelah ia diterima oleh banyak ilmuwan, akhirnya mereka menyatakan adanya apa yang dinamai The Expanding Universe. Menurut teori ini, alam semesta bersifat seperti balon atau gelembung karet yang sedang ditiup ke segala arah. Langit yang kita lihat ini, sebenarnya semakin tinggi dan semakin mengembang ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.

Sekali lagi kita boleh bertanya, bagaimana mungkin Nabi Muhammad saw bisa mengetahui ilmu pengetahuan yang begitu hebat seperti ini dan tidak mungkin diketahui di jamannya. Sangat tidak mungkin sekali, dan ini membuktikan bahwa Al Qur'an bukanlah karangan Nabi Muhammad saw, tetapi asli firman dari Allah swt Sang Pencipta alam semesta. Tak ada yang mengetahui segala penciptaan kecuali yang Dzat yang menciptakan sendiri.

Wallahu A'lam
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penciptaan alam semesta menurut Al Qur'an"

loading...